9. Macapat Malangan – Puisi Tradisional Jawa Khas Malang, Jawa Timur

Macapat Malangan. Seperti diketahui bahwa macapat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Menariknya, beberapa daerah di Pulau Jawa memiliki tembang macapat dengan keunikan tersendiri yang selanjutnya menjadi ciri khas bagi daerah tersebut.
Beberapa diantaranya adalah Macapat Semarangan, Mataraman, Tengger, Majapahitan serta Malangan. Melalui artikel ini kita akan mencoba lebih dekat dengan kategori yang terakhir yakni Macapat Malangan.
Keberagaman macapat disetiap daerah tentu tidaklah terlepas dari kehidupan budaya masyarakat setempat, tidak terkecuali Macapat Malangan yang dihadirkan dengan cengkok dan lafal pengucapan kata khas Malangan.
Tidak hanya itu, Tembang Malangan juga memiliki aturan atau ciri-ciri lain yang diberlakukan untuk memastikan bahwa suatu macapat bisa disebut sebagai Macapat Malangan, karena tidak semua macapat di Malang disebut Malangan.
Seperti halnya dengan aturan tembang macapat pada umumnya, setiap bait dalam Malangan juga terdiri dari guru gatra, guru wilangan, serta guru lagu. Sebagai pembeda, sering terjadi penambahan atau pengurangan pada guru wilangan dalam Malangan.
Ada juga gatra yang ditambah dengan senggakan (aauu, auan, ii, dan lain-lain), sementara guru lagu-nya juga sering memiliki aturan yang berbeda dengan macapat pada umumnya.
Selebihnya, Malangan juga terdiri dari dua bagian, rasaning basa (sastra) dan rasaning swara (lagu). Keindahan lagunya selalu berdasarkan tangga nada dan bergantung pada lekuk-lekuk suara (luk, gregel, dan cengkok).
Gregel adalah lekuk suara yang berlangsung sebentar, luk agak panjang, sementara cengkok adalah lekuk-lekuk suara untuk melagukan tembang sesuai dengan perasaan sang penembang. Menariknya, penempatan lekuk-lekuk suara tersebut tidak terikat pada aturan. melainkan bergantung pada orang yang menembang.
Komentar
Posting Komentar